Mahjong Ways 2, Scatter Hitam, dan Riuh Gacor di Tengah Gurun Jeddah
Di antara padang pasir, angin panas, juga jadwal belajar padat, siapa sangka Mahjong Ways 2 ikut meramaikan obrolan siswa Indonesia di Jeddah. Satu kata sering muncul dalam percakapan: gacor. Tapi bukan soal burung atau mesin motor. Ini soal permainan penuh warna, musik ramai, juga simbol yang kadang bikin jantung deg-degan.
Lucunya, itu bukan bahasan utama awalnya. Mereka berkumpul untuk Jutiem, acara tahunan komunitas pelajar. Ada tarian tradisional, stand makanan, lomba cerdas cermat, dan tentu saja, momen melepas rindu pada tanah air. Tapi di sela semua itu, Mahjong Ways 2 tiba-tiba mencuri perhatian.
Scatter Hitam dan Percaya Buta
Beberapa siswa bercerita soal satu simbol yang bikin mereka nagih: scatter hitam. Datangnya tak bisa ditebak. Kadang muncul tiga kali berturut-turut, kadang hilang seperti sinyal Wi-Fi di pojok gedung tua. Tapi justru itu yang bikin seru.
Ada satu bocah SMA, bilang ke saya, kalau scatter hitam itu kayak bintang jatuh. Kalau muncul, harus diabadikan. Biasanya langsung rekam layar, lalu dikirim ke grup WhatsApp alumni. Caption-nya nggak jauh-jauh dari kalimat ajaib seperti: gila bro, tiga masuk lagi. Waktu Zuhur, bener kata lo.
Mereka percaya waktu main berpengaruh. Ada yang pegang waktu Subuh. Ada yang ngotot Maghrib. Beberapa bahkan menyarankan putarannya jangan terlalu cepat, biar aura permainan sempat nangkap energi. Aneh? Iya. Tapi makin didengar, makin masuk akal. Seperti mitos yang lahir dari keisengan kolektif.
Skema Gacor dan Rempah Nusantara
Yang bikin tambah ajaib, skema gacor ini sering dikaitkan dengan hal-hal tak terduga. Ada yang bawa bumbu dapur ke meja belajar, katanya buat nambah daya tarik. Satu kali saya lihat ada yang main sambil ngunyah kerupuk udang. Alasannya? Wangi kerupuk bikin hoki naik.
Entah sejak kapan Mahjong Ways 2 berubah jadi tempat ritual kecil. Tapi di Jeddah, jauh dari tanah sendiri, permainan itu jadi ruang absurd yang menyatukan banyak hal. Aroma nostalgia, ketegangan, juga tawa ringan ketika simbol yang ditunggu tak kunjung datang.
Lalu muncul istilah baru: skema Jutiem. Ini katanya formasi putaran terbaik yang muncul saat acara Jutiem berlangsung. Mereka percaya ada energi positif yang terbawa dari suasana ramai, dari panggung gamelan, dari tumpeng yang disantap bareng. Entah kebetulan atau sugesti, tapi banyak yang merasa scatter hitam lebih sering muncul saat itu.
Diaspora, Game, dan Ruang Kosong yang Diisi
Kadang saya pikir, kenapa Mahjong Ways 2 bisa seramai ini? Jawabannya mungkin karena keterbatasan ruang hiburan. Di Jeddah, akses ke game tertentu terbatas. Tapi Mahjong bisa menyusup lewat celah aplikasi. Tak terlalu mencolok. Tak menuntut terlalu banyak. Tapi cukup buat bikin hari jadi lebih seru.
Anak-anak ini butuh pelarian. Dari tugas, dari rasa rindu, dari ruang-ruang sunyi yang kadang datang tiba-tiba. Jadi mereka bikin ritual kecil. Pecahkan sendiri teka-teki skema gacor. Kirim kode. Bikin istilah. Lalu tertawa bareng ketika satu dari mereka tiba-tiba menang besar.
Lucunya, ada semacam perasaan kolektif yang tumbuh. Seolah Mahjong Ways 2 bukan sekadar permainan, tapi simbol kecil bahwa mereka bisa tetap terhubung. Dengan satu sama lain, juga dengan hal-hal aneh dari tanah air. Termasuk budaya percaya pada waktu hoki.
Penutup: Tak Harus Menang, Asal Ramai
Seperti Jutiem, Mahjong Ways 2 hadir sebagai pemecah jeda. Tidak penting siapa paling sering scatter, siapa paling paham skema. Yang penting, obrolan mengalir. Canda terus berputar. Dan simbol-simbol aneh itu jadi bahan cerita yang dibawa ke kantin, ke musholla, ke grup alumni.
Mungkin ini bukan tentang menang. Tapi soal punya sesuatu buat dibicarakan. Di kota asing, di bawah matahari terik, di sela salat lima waktu. Scatter hitam jadi semacam bintang kecil yang jatuh sesekali. Tak harus ditangkap. Tapi cukup buat ditunjuk sambil bilang: tuh kan, gue bilang juga apa.